Saturday, March 9, 2013

Bagaimana caranya spy bayi saya mau asi lagi!?

Q. Sejak umur 2.5 bulan bayi saya tidak mau asi lagi, saya udah coba berikan asi, tetap bayi saya tidak mau dan selalu menangis. Sekarang bayi saya lebih suka dgn minum susu. Kebetulan saya berikan susu Morinaga BMT. Sampai skr kondisi bayi saya sehat selalu. Dan sekarang asi saya sudah sedikit, bgm caranya spy bayi saya mau menyukai asi lagi krn bagaimanapun saya ingin berikan asi krn asi adalah yang terbaik

A. Mungkinkah ibu yg sudah berhenti menyusui kemudian menyusu kembali ?

Pertanyaan selanjutnya adalah apakah mungkin seorang ibu yg sudah tidak menyusui selama 2 bulan katakan dan ASInya betul2 kering, kemudian bisa menyusui kembali ? Saat ini di dunia laktasi, relaktasi sangat mungkin dilakukan oleh tiap ibu. Meski perlu diketahui bahwa selama masa âistirahatâ dari kegiatan menyusui, produksi ASI mungkin menjadi jauh berkurang atau bahkan terhenti. Nah pada saat sang ibu hendak menyusui kembali, seluruh organ produksi ASI butuh waktu untuk âmempersiapkan diriâ agar dapat bekerja kembali & siap memproduksi ASI.

Bahkan saat ini di belahan dunia sana, mulai banyak para ibu adopsi berhasil menyusui bayi adopsinya, meski sang ibu adopsi tsb tidak/belum pernah hamil. Tentu saja dg semangat yg kuat, support yg bagus & juga teknik tertentu.

Lamanya Relaktasi

Sehubungan dg masa âpersiapanâ organ ASI, ada beberapa hal yang perlu diingat, yaitu tiap wanita membutuhkan waktu yg berbeda untuk menghasilkan ASI. Mungkin ada beberapa ibu yg membutuhkan waktu beberapa hari saja untuk memproduksi ASI secara optimal. Tetapi bila sang ibu berhenti menyusui untuk waktu yg cukup lama, maka biasanya perlu waktu antara 1-2 minggu agar produksi ASI kembali spt semula. Selain itu, usia anak juga memperngaruhi. Misalkan, akan lebih mudah dan lebih cepat bagi tubuh untuk menghasilkan ASI kembali, bila si kecil masih berumur < 2 bulan dibandingkan bila si kecil sudah berumur > 6 bulan. Tapi bukannya mustahil ya[1].

Proses Relaktasi

Bagaimana sih caranya si ibu ini bisa menghasilkan ASI padahal ia sudah berhenti menyusui selama beberapa waktu ?

Memang ada teknik-teknik khusus untuk kembali membuat si organ produksi ASI bekerja kembali. Tapi intinya ada 2 hal, yaitu dilakukan stimulasi pada payudara & organ2 produksi ASI dg cara dipompa atau diperas. Kedua, mengajarkan kembali sang anak bagaimana cara menyusu di payudara sang ibu. Disini biasanya dibutuhkan alat bantu menyusui spt Lactation-aid.

Berikut adalah tips-tips utk menjalankan relaktasi:

1. Siapkan mental & cari dukungan sebanyak2nya. Relaktasi butuh waktu dan kesabran tinggi. Seringkali ibu merasa putus asa. Karenanya ia butuh dukungan & bantuan dari orang2 terdekatnya (suami, teman, keluarga).

2. Hubungi & konsultasi klinik laktasi. Anda butuh arahan & support dari ahli laktasi. Utk melakukan relaktasi butuh teknik2 khusus & treatment khusus dari ahli laktasi. Spt pemberian obat2an tertentu utk membantu hormon produksi ASI (oksitosin) bekerja baik.

3. Susuilah si kecil secara teratur dan sesering mungkin. Juga di sela2 masa menyusui, ibu disarankan utk melakukan pemijatan & pemerahan / pemompaan pada payudara untuk membantu menstimulasi produksi ASI.

4. Di awal2 menyusui, mungkin anda membutuhkan lactation aid, yaitu alat berupa kantung berisi ASI donasi atau susu formula yg digantungkan di leher dan disambungkan ke selang halus yg ditempel di putting payudara ibu. Sehingga ketika anak menyusu, ia melakukan 2 hal sekaligus : mendapatkan nutrisi dari ASI donasi / susu formula & hisapan bayi akan menstimulasi organ produksi ASI yg ada dibawah putting & areola.

5. Lakukan saat ibu & anak dalam keadaan relax. Jangan pernah memaksa anak utk menyusu. Jika ia menolak atau kelelahan dsb tentu akan mengganggu proses jalannya relaktasi. Tunda hingga kondisinya nyaman utk semua. Jika terus dipaksakan bisa2 anak jadi trauma dan ibu jadi frustasi.

6. Sering juga lakukan skin-to-skin contact dg merebahkan anak di dada sang ibu saat ia sedang tidak menyusu. Dan ini sgt dianjurkan pada bayi.

7. Tingkatkan konsumsi makanan yg sehat & bergizi, agar produksi ASI optimal.

Memang masalah relaktasi ini terdengar awam bagi kebanyakan org dan masyarakat kita. Tapi informasi yg perlu diketahui oleh para ortu adalah relaktasi itu dapat & sangat mungkin dilakukan.

Apakah cinta itu dari mata turun ke hati? Bukan dari buah dada?
Q. Apakah menyusui adalah suatu seni?

Orang tua modern jangan egois....
Kasih sayang dimulai dari dekapan ibu menyusui bayi.

Terima kasih untuk yang mau berbagi pendapat, berbagi hati, atau hanya komentar.

A. apakah menyusui adalah suatu seni?

saya dah jadi ibu, dan terus terang pertanyaan anda menggelitik saya.

jadi harus kilas balik ni...
apa ya yang aku rasakan dulu waktu aku menyusui anakku?

selama 16 bulan aku menyusui anakku (berhenti karena dia sendiri yg dah ga mau minum ASI), terus terang aku ga merasakan kegiatan menyusui adalah suatu seni.

sebaliknya...

menyusui adalah suatu kegiatan pemenuhan hasrat...

hasrat... bukan nafsu...

bukankah kita dilahirkan bersama dgn satu dorongan utk memenuhi kebutuhan dasar kita, dan dorongan itu bernama hasrat?

bukankah sudah kodratnya, seorang bayi lahir bersama hasrat utk menyusu utk bertahan hidup?

dan bila dia tidak menyusu, maka hidupnya akan terancam?

bukankah sudah kodratnya, tubuh wanita diciptakan utk memenuhi hasrat memberi susu?

dan bila dia tidak menyusui anaknya, maka tubuhnya akan menderita?

saya tau sakitnya badan karena ASI...
dan betapa leganya ketika ASI ku menemukan muaranya di mulut kecil bayiku...

setiap ibu pasti tau rasanya... pedihnya... nyerinya... sakitnya... kalo tidak memberikan ASI.
saking sakitnya sehingga kalo tidak bisa memberikan ASI (misal karena bayi meninggal, ibu sakit, dll), harus "dilipur" dgn obat penghilang rasa sakit.

alam punya caranya sendiri utk menciptakan ikatan antara ibu dan bayi.
bahwa dari pemenuhan hasrat itu akan melahirkan kasih sayang...
karena bayi akan mengenali detak jantung ibunya...
dan dekapan ibu akan melahirkan ikatan.

senikah menyusui itu?

saya rasa bukan.

seni tergantung dari obyektivitas penikmatnya.

menyusui adalah keajaiban alam, tak peduli siapa pelakunya...
menyusui adalah desain alam utk menjamin kesejahteraan generasi baru.

Apa konsekuensi syar'i bagi wanita hamil dan/atau menyusui yg tdk berpuasa?
Q.

A. Assalaamu alaikum ...

Para âulama sepakat bahwa wanita yang sedang hamil atau menyusui diperbolehkan baginya untuk tidak bershaum di bulan Ramadhan jika dia tidak mampu untuk bershaum, baik ketidakmampuan tersebut kembali kepada dirinya sendiri atau kekhawatiran terhadap janin atau anaknya. Namun apabila dia mampu untuk bershaum maka tetap baginya kewajiban bershaum.

Sedangkan permasalahan hukum yang berlaku bagi wanita hamil atau menyusui maka terjadi perbedaan pandang dikalangan para Ulama dalam beberapa pendapat :

~ Pendapat pertama adalah pendapat yang menyatakan bahwa tidak ada kewajiban atas wanita hamil atau menyusui kecuali mengqadha` secara mutlak (tidak ada kewajiban atasnya membayar fidyah), baik disebabkan ketidakmampuan atau kekhawatiran terhadap diri sendiri jika bershaum pada bulan Ramadhan, maupun disebabkan kehawatiran terhadap janin atau anak susuannya. Dalil Pendapat Pertama ini adalah :

ÙÙÙÙÙÙ ÙÙاÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙرÙÙضÙا . اÙبÙرة: ١٨٤
ââ¦Barang siapa dalam kondisi sakit â¦â

⦠إÙÙÙ٠اÙÙÙÙ ÙÙضÙع٠شÙØ·Ùر٠اÙصÙÙÙاÙØ©Ù -Ø£ÙÙÙ ÙÙصÙÙ٠اÙصÙÙاÙØ©Ù- Ù٠اÙصÙÙÙÙ٠عÙÙ٠اÙÙÙÙسÙاÙÙر٠ÙÙعÙÙ٠اÙÙÙÙرÙضÙع٠Ù٠اÙÙØ­ÙبÙÙÙÙ (رÙا٠اÙØ®Ùسة)
âSesungguhnya Allah memberikan keringanan setengah dari kewajiban sholat (yakni dengan mengqoshor) dan kewajiban bershaum kepada seorang musafir serta wanita hamil dan menyusui.â [HR. Abu Daud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, An Nasaâi dan Al-Imam Ahmad].([2])

~ Pendapat kedua : bahwa wanita hamil atau menyusui yang berifthar ( tidak bershaum ) karena kekhawatiran terhadap janin atau anak susuannya, wajib atasnya untuk membayar fidyah, tanpa harus mengqadha`.

اÙØ­ÙاÙÙÙÙ ÙÙاÙÙÙرÙضÙع٠إÙØ°Ùا Ø®ÙاÙÙتÙا عÙÙÙ٠أÙÙÙÙاÙدÙÙÙÙÙا Ø£ÙÙÙØ·ÙرÙتÙا ÙÙØ£ÙØ·ÙعÙÙÙتÙا [رÙا٠أب٠داÙد]
âWanita hamil atau menyusui dalam keadaan keduanya takut terhadap anaknya boleh bagi keduanya berifthar ( tidak bershaum ) dan wajib bagi keduanya membayar fidyah.
[HR Abu Dawud] [6])

Ø¥ÙØ°Ùا Ø®ÙاÙÙت٠اÙØ­ÙاÙÙÙ٠عÙÙÙÙ ÙÙÙÙسÙÙÙا ÙÙاÙÙÙرÙضÙع٠عÙÙÙÙ ÙÙÙÙدÙÙÙا ÙÙ٠رÙÙÙضÙاÙÙØ ÙÙاÙÙ : ÙÙÙÙØ·ÙرÙاÙÙ ÙÙÙÙØ·ÙعÙÙÙاÙ٠عÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ ÙÙسÙÙÙÙÙÙÙا ÙÙÙا٠ÙÙÙÙضÙÙÙاÙ٠صÙÙÙÙÙا

(Ibnu Abbas ditanya), jika wanita hamil khawatir terhadap dirinya dan wanita menyusui khawatir terhadap anaknya berifthor di bula Ramadhan ) beliai berkata : kedianya boleh berifthor dan wajib keduanya membaya fidyah pada setiap harinya seorang miskin dan tidak ada qodhoâ bagi keduanya. [Ath-Thabari] [7])

Juga masih dari shahabat Ibnu âAbbas radhiallahu âanhuma, beliau berkata kepada seorang wanita hamil atau menyusui :

Ø£ÙÙÙت٠بÙÙÙÙÙزÙÙÙة٠اÙÙÙØ°ÙÙÙ Ùا٠ÙÙØ·ÙÙÙÙÙØ Ø¹ÙÙÙÙÙÙ٠أÙÙ٠تÙØ·ÙعÙÙÙÙ ÙÙÙÙاÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ ÙÙسÙÙÙÙÙÙÙا ÙÙÙا٠ÙÙضÙاء٠عÙÙÙÙÙÙÙ

âEngkau posisinya seperti orang yang tidak mampu (bershaum). Wajib atasmu memberi makan satu orang miskin untuk setiap hari (yang engkau tidak bershaum), dan tidak ada kewajiban qadha` atasmu.â [Ath-Thabari] [8])

~ Pendapat ketiga adalah : Wajib atas wanita hamil dan menyusui yang tidak bershaum pada bulan Ramadhan untuk mengqadha` sekaligus membayar fidyah apabila yang menyebabkan dia tidak bershaum adalah kekhawatiran terhadap janin atau anak susuannya.

Namun apabila yang menyebabkan dia tidak bershaum adalah karena memang dia sendiri (wanita hamil atau menyusui) tidak mampu bershaum tanpa disebabkan kekhawatiran terhadap janin atau anak susuannya, maka wajib atasnya mengqadha` tanpa membayar fidyah.

.




Powered by Yahoo! Answers

No comments:

Post a Comment